Rabu, 06 Januari 2010

JATI DIRI

Nats: Namun semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya
menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-
Nya (Yohanes 1:12)


Gajah betina itu tak kenal identitasnya. Sejak kecil ia dipelihara
dan hidup di antara para tupai. Maka ia menganggap dirinya tergolong
bangsa tupai. Ia bertingkah polah seperti tupai. Ia belum kenal jati
dirinya, sampai ia berjumpa Manny, si gajah jantan. Dengan berbagai
cara, tahap demi tahap, Manny berusaha menunjukkan keserupaan di
antara mereka untuk menyadarkannya bahwa ia adalah gajah, bukan
tupai. Begitulah cerita ringkas film animasi Ice Age 2. Pesannya
jelas: kita perlu sadar diri siapa kita dan belajar berperilaku
sesuai jati diri itu.

Kalau burung mengira dirinya ayam, ia tidak akan terbang tetapi
hanya melompat-lompat. Kalau seorang kristiani tidak sadar dirinya
anak Allah, jelas yang dilakukannya tidak sesuai standar anak-anak
Allah. Sejak menerima Kristus, kita dilahirkan kembali; diciptakan
baru; diangkat menjadi "anak-anak Allah"; dan "benih ilahi" ada di
dalam kita (ayat 9). Lewat pergaulan tahap demi tahap dengan Dia,
selayaknya perilaku kita mengikuti standar keserupaan dengan Yesus.
Yohanes tak henti-hentinya menulis tentang kebenaran ini. Mengapa?

Sebab target gempuran Iblis adalah membuat orang-orang kristiani
"lupa" jati dirinya. Bagaimana bisa? Lewat tantangan dan cobaan
hidup yang beragam, kita bisa dibuat memiliki gambar diri yang
buruk: anak bodoh; pembawa celaka; si nasib sial; orang gagal;
pecundang; wanita yang tak layak dicintai; pria miskin; si tua yang
tak berguna; si pembuat dosa yang tak terampuni. Lalu tanpa sadar,
orang akan berperilaku seperti gambar diri itu. Stop! Jangan
tergiring ke arah itu! Kita adalah anak-anak Allah. Berjuang dan
berperilakulah di atas landasan jati diri yang benar! _PAD

PERUBAHAN HIDUP DIMULAI DARI PERUBAHAN GAMBAR DIRI
KE ARAH YANG SESUAI DENGAN KEBENARAN FIRMAN TUHAN
Diambil dari Renungan Harian 6 Januari 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar