Minggu, 06 November 2011

PENJELASAN SINGKAT TENTANG ROH KUDUS

oleh: Wahyu Eko Cahyono
1. Yohanes 14:6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
2. Yohanes 14:26 tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
Yohanes 15:26 Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku
3. 1Korintus 6:19 Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, -- dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri

Roh Kudus
Roh Kudus adalah Pribadi ketiga di dalam Allah Tritunggal. Alkitab juga menyebutNya sebagai Roh Kristus (Roma 8:9; 1 Petrus 1:11), Roh Kekudusan (Roma 1:4) dan Roh Allah kita (1 Korintus 6:11), Roh Kebenaran (Yohanes 16:13). Pengakuan Iman Nicea memberi kesaksian bahwa Roh Kudus adalah Tuhan dan Sumber Kehidupan, yang keluar dari Allah Bapa dan Allah Anak dan bersama-sama dengan Allah Bapa dan Anak disembah dan dimuliakan.

A. Roh Kudus sebagai Pribadi
Roh Kudus bukanlah sekedar kekuatan yang aktif dari Allah, namun salah satu Pribadi Allah Tritunggal. Penyangkalan terhadap kepribadianNya ini telah terjadi di sepanjang sejarah gereja. Pertama-tama oleh kaum Monarchian, Arian, Socinian dan sekarang oleh kelompok Unitarian, Liberal, Saksi Yehuwah dan beberapa teolog neo Ortodoks.
Alkitab menggunakan kata ganti orang ketiga tunggal pria, He atau Ia saat menunjuk pada Spirit atau Roh (Yohanes 16:13-14, 15:26, 16:7,8). Roh Kudus memiliki kecerdasan (1 Korintus 2:10-11), memiliki perasaan (Efesus 4:30) dan kehendak (1 Korintus 12:11). Roh Kudus juga mampu mengajarkan segala sesuatu (Yohanes 14:26), memerintahkan sesuatu (Kisah Rasul 13:4, 8:29), bersaksi tentang Kristus (Yohanes 15:26; 2 Petrus 1:21), dapat dihujat (Matius 12:31), melakukan mukjizat(Kisah Rasul 8:39), berdoa syafa’at (Roma 8:26) dan lain sebagainya. Setiap bukti Alkitabiah tersebut membawa pada kesimpulan bahwa Roh Kudus meskipun dalam keberadaanNya adalah roh, sesungguhnya adalah Pribadi yang sama seperti Bapa, atau Anak, atau kita.
B. Roh Kudus adalah Allah
Roh Kudus bukan saja suatu Pribadi, tetapi Dia adalah Pribadi yang
unik, sebab Dia adalah Allah. Bukti kepribadianNya tidak harus menjadi bukti keAllahanNya, tetapi bukti keAllahanNya merupakan bukti kepribadianNya. Jika Allah adalah Pribadi, dan jika Roh Kudus adalah Allah, maka Dia adalah Pribadi juga.
 SebutanNya membuktikan bahwa Dia adalah Allah
Enam belas kali Dia disebutkan dengan nama dua Pribadi lainnya dari Trinitas (KPR 16:7 “Roh Yesus” dan 1 Kor. 6:11 “Roh Allah kita”). Selanjutnya janji Tuhan Yesus untuk mengirim “seorang Penolong yang lain” (Yoh. 14:16) menggunakan kata “seorang yang lain” yang berarti seorang yang lain dari oknum Trinitas.
 Sifat-sifatNya menyatakan Sifat-sifat Allah
Roh Kudus memiliki sifat yang hanya dimiliki Allah seperti Mahatahu(Yes.40:13; 1 Kor. 2:12), Mahahadir (Mzm.139:7), dan Mahakuasa berdasarkan pekerjaanNya dalam penciptaan (Ayub 33:4; Mzm. 104:30).
 Tindakan-tindakanNya hanya dapat dilakukan oleh Allah
Menjadi penyebab kelahiran perawan Maria (Luk.1:35), menjadi pemberi ilham pada penulis Kitab Suci (2 Petrus 1:21), terlibat dalam penciptaan dunia (Kej. 1:2)
 PersatuanNya dengan Pribadi-pribadi Lainnya dalam keallahan membuktikan bahwa Dia adalah Allah
Menghujat dan berdusta kepada Roh Kudus adalah sama dengan melakukan hal tersebut kepada Allah (Mat.21:31-32; KPR 5:3-4). Roh Kudus selalu disejajarkan kedudukanNya dengan Bapa dan Anak (Mat. 28:19, 2 Kor. 13:14). Di dalam Injil Matius tersebut, penggunaan kata “nama” dalam bentuk tunggal memperkuat bukti tersebut.
C. Karya Roh Kudus
Kita akan membagi karya Roh Kudus menurut Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Dalam PL dapat dilihat lima segi pekerjaan Roh.
- Pekerjaan Roh dalam penciptaan, seperti kesaksian Kejadian 1:2 tentang Roh yang melayang-layang di atas permukaan air, membentuk manusia (Kej. 2:7) dan mencerahkan langit (Ayub 26:13)
- Pekerjaan Roh dalam melengkapi manusia dalam pelayanan, Roh datang kepada orang yang dipilih Allah untuk tugas tertentu dan menganugerahkan kecakapan untuk mengemban tugas itu, mis. Keahlian (Kel. 31:3), kepemimpinan (Hak 3:10), Kekuatan badani (Hak.14:6). Hal ini dibuatnya tanpa harus mengubah moral orang tersebut
- Pekerjaan Roh dalam mengilhami para nabi
- Pekerjaan Roh Kudus dalam menghasilkan kehidupan bermoral
- Pekerjaan Roh menubuatkan Mesias
Perjanjian Baru penuh rujukan tentang Roh (Pneuma). Ia disebut dalam tiap kitab kecuali 2 dan 3 Yohanes. Dalam Injil sinoptik banyak acuan kepada Roh berkaitan dengan peristiwa akbar dalam hidup Yesus. Roh berperan serta dalam peristiwa sebelum kelahiran Kristus (Luk.1:15,35,41), pada kelahiran dan peristiwa lainy yang segera menyusul (Luk.2:25-27), baptisan (Mat. 3:13-17), pencobaan (Mat.4:1-11), permulaan pelayanan (Luk.4:14), ucapan pengantar pada awal pelayanan Yesus (Luk.4:18), pemberian kuasa dan pembaptisan dalam nama Tritunggal Allah (Mat.28:19).
Pengajaran tentang Roh Kudus juga rinci disampaikan melalui surat rasuli yang berbicara tentang pengalaman jemaat yang dipenuhi oleh Roh. dalam 1 Tesalonika 5:19-20, Paulus mengingatkan jemaat tentang pentingnya karunia Roh, akan tetapi kemudian dalam surat Roma, Korintus dan Galatia, ia mengingatkan mereka untuk tidak menyalahgunakan karunia Roh sehingga merusak keharmonisan gereja. Penekanan lebih terletak pada buah moral spontan yang terpancar nyata dalam hidup atau perilaku orang percaya karena Roh, ketimbang “karunia” Roh. Karunia itu dinilai berdasarkan bobot buah-buah Roh itu (Galatia 5:22-23). Surat Paulus ketika di penjara (Filipi, Efesus, Kolose, dan surat-surat penggembalaan) menekankan secara bersama-sama pekerjaan Roh Kudus yang menciptakan dan memelihara kesatuan gereja (Ef. 4:3-4).
D. Karunia-karunia Rohani
Setiap orang percaya pasti memiliki satu atau lebih karunia (kharismata) seperti kata 1 Petrus 4:10, namun tak seorangpun yang memiliki seluruh karunia tersebut, karena itu kita saling menopang dan memperlengkapi sebagai sesama tubuh Kristus. Para teolog berusaha untuk menggolongkan karunia-karunia Roh dalam bentuk paling sederhana, yaitu karunia-karunia yang memberi kecakapan bagi pemiliknya untuk menyatakan Firman Allah dan karunia-karunia yang merupakan perlengkapan untuk pelayanan praktis.
 Karunia-karunia untuk menyatakan Firman Allah
- Rasul (apostolos ‘seorang yang diutus’) pada mulanya hak khusus dari ke 12 murid Yesus (Mat.10:2;Luk.6:13) tapi kemudian dipakai juga oleh Paulus (Roma1:1,1 Kor.9:1). Sebutan ini juga diberikan pada Barnabas(Kis.14:4,14), Andronikus dan Yunias(Rm.16:7), Apolos(1 Kor.4:6,9), Silwanus dan Timotius (1 Tes.1:1; 2:6) dan Yakobus adik Yesus (1 Kor. 15:7; Gal.1:19). Tugas rasul adalah mengabarkan Injil pada dunia yang tidak percaya (Gal.2:7-9).
- Bernubuat (profêteia, Rm.12:6; 1 Kor.12:10, 28-29). Pesannya bersifat membangun, menasihati dan menghibur (1 Kor. 14:3)
- Membedakan bermacam-macam roh (diakriseis pneumatȏn) 1 Kor.12:10
- Mengajar (didaskalia, Rm.12:7; 1 Kor. 12:28). Para guru bertugas menguraikan dan mengenakan ajaran Kristus yang sudah ditetapkan. “berkata-kata dengan pengetahuan (logos gnȏseȏs, 1 Kor.12:8), mencakup penyelidikan dan penilaian intelektual, juga berhubungan dengan karunia mengajar
- Berkata-kata dengan bahasa roh (genê glȏssȏn,1 Kor.12:10,28) dan menafsirkan bahasa roh (hermênêia glȏssȏn,1 Kor.12:10,30)


 Karunia pelayanan praktis
- Karunia kekuasaan, yang dibagi menjadi 1) Iman (1 Kor.12:9). 2)Karunia menyembuhkan, 1 Kor.12:9,28,30. 3) mengerjakan mujizat (1 Kor.12:10, 28)
- Karunia seperasaan, dibagi menjadi 1) pelayanan (antilêpseis) 1 Kor.12:28 yaitu golongan kuat menolong golongan yang lemah. 2)pemberi sedekah yang murah hati (ho metadidous, Rm. 12:8) dan 3) seorang yang menunjukkan kemurahan (ho eleȏn, Rm. 12:8). 4) jabatan pelayanan (diakonia, Rm. 12:7)
- Karunia mengelola, 1) kepemimpinan (kubernêseis, 1 Kor.12:28) ialah karunia memimpin yg dimiliki para tua-tua yg memimpin atau memerintah (1 Tim.5:17). 2) siapa yang memberi pimpinan (ho proistamenos, Rm.12:8).
-
E. Karunia Bahasa Roh
Berbicara dalam bahasa roh (glȏssolalia) ialah suatu karunia Roh yang disebut dalam Mrk. 16:17; KPR. 10:44-46; 19:6, lalu dibicarakan dalam KPR. 2:1-13 dan 1 Kor.12-14. Berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru (glȏssais kainais) adalah tanda yang akan menyertai iman kepada Yesus Kristus (Mrk.16:17). Tanda itu menyertai pencurahan Roh Kudus kepada orang-orang non Yahudi pertama yang bertobat (KPR.10:44-46); 11:15) dan kelompok murid yang terasing di Efesus, yang mungkin tidak menyadari adanya pentakosta berbicara dalam bahasa roh dan bernubuat, tatkala Roh Kudus turun ke atas mereka (KPR.19:6). Agaknya bahasa roh menjadi bukti yang kelihatan tentang pengulangan dari pencurahan Roh Kudus yang mula-mula pada hari Pentakosta, dan nampaknya bertujuan untuk menyungguhkan dimasukkannya golongan orang percaya baru ke dalam gereja Yahudi-Kristen yang berhati-hati itu (bnd. KPR.10:47; 11:17-18).
Glossolalia yang timbul di Korintus dalam beberapa segi berbeda dengan yang diterangkan dalam Kisah Para Rasul. Di Yerusalem, seperti yang di Kaisarea dan Efesus, seluruh kumpulan menerima Roh Kudus, sedang di Korintus tidak semua menerima karunia tersebut (1 Kor. 12:10, 30). Nampaknya, dalam KPR bahasa roh merupakan pengalaman mula-mula yang bersifat sementara dan tidak dapat ditolak, sedangkan di Korintus merupakan karunia yg terus menerus diberikan dan yang terletak di bawah kuasa si pembicara dalam bahasa roh itu (1 Kor. 14:27-28). Saat Pentakosta ‘kata-kata Roh’ itu segera dimengerti pendengar, tapi di Korintus karunia untuk menafsirkan harus ada untuk membuatnya dapat dimengerti (1 Kor.14:5,13,27). Di Korintus agaknya bahasa roh itu bukan bahasa asing, sebab untuk memahaminya tidak membutuhkan kemampuan ilmu bahasa melainkan suatu karunia khusus untuk menafsirkannya.
Penafsiran bahasa roh bertujuan untuk menyampaikan kebenaran dari Allah dan untuk membuktikan kebenaran berita Kristen, terutama kepada orang Yahudi (1. Kor.14:5). Karena jemaat Korintus menyalahgunakan karunia tersebut, maka Paulus dengan tegas membatasi pemakaiannya di muka umum(1 Kor.14:27-28) dan menekankan keunggulan nilai nubuat bagi jemaat (ay.1,5). Bahasa roh yang tidak ditafsirkan tidaklah berfaedah sebab orang yang memilikinya pun tidak mengerti apa maknanya. Oleh karena itu, lebih baik berdoa dengan menggunakan bahasa yang bisa dimengerti manusia.
Tidak dapat dipastikan apakah penjelmaan bahasa roh masa ini benar-benar menyerupai bentuk-bentuknya dalam PB, namun pengajaran yang menyatakan bahwa bahasa roh merupakan tanda yang harus dimiliki setiap orang percaya yang telah dibaptis dengan Roh Kudus adalah kurang tepat. Paulus mengatakan bahwa semua orang percaya di Korintus telah dibaptis (1 Kor. 12:13), tetapi tidak semua orang berbicara dalam bahasa roh. Lebih-lebih ajaran yang menyatakan bahwa bahasa roh bisa dipelajari dengan cara tertentu, sudah tentu bisa dipersalahkan. Sebab, sebuah karunia bukanlah sesuatu yang bisa dipelajari, melainkan datang dari Allah bagi orang yang juga dipilih oleh Allah sendiri.

SURAT TERBUKA KEPADA SEORANG SAKSI YEHOVAH =========================

oleh: Roy B. Zuck
Saksi Yehovah yang terhormat,
Terima kasih atas kunjungan anda menyampaikan literatur Saksi Yehovah. Orang yang tidak mengenal Tuhan, pasti ada yang langsung membanting pintu. Tetapi saya gembira anda mampir. Saya tertarik akan perkara-perkara rohani dan suka membagikan kebenaran Alkitab pada orang lain.
Perkenankan saya membagikan hal-hal penting tentang Alkitab. Secara tertulis, agar anda dapat mempelajarinya secara hati-hati dan (saya percaya) lebih obyektif.
Pertama-tama ingin saya sampaikan hal-al yang saya kagumi dari Saksi Yehovah. Semangat dan peran serta para Saksi Yehovah dalam organisasi melebihi kelompok agama yang lain. Perhatian anda akan Alkitab sangat mengagumkan. Nampaknya para Saksi Yehovah menghabiskan beberapa jam seminggu mempelajari Alkitab secara teratur.
Anda dan saya mempunyai beberapa kesamaan. Kita sama-sama prihatin dengan penolakan Kekristenan; pengajaran yang menentang teori evolusi; dan kepercayaan akan perang Armagedon, saat Tuhan memusnahkan kuasa Iblis dan membangun Kerajaan Tuhan di bumi, dimana tercipta damai dan kebenaran.
Namun dalam surat ini , daripada membahas bermacam-macam pengajaran, lebih baik saya mengajukan hal-hal yang lebih penting, yaitu pribadi Yesus.
Anda dan saya percaya bahwa Yesus Kristus adalah pribadi yang sempurna dan tidak terpisah dari Tuhan dan Bapa. Akan tetapi, anda mengajarkan bahwa sebelum datang ke dunia, Kristus adalah makhluk roh, malaikat Michael, yang diciptakan Tuhan dan menjadi Mesias saat dibaptis. Berdasarkan buku Saksi Yehovah "Let God Be True" (hal.33), Yesus adalah "yang Maha Besar, walau tidak sebesar Yehovah, Tuhan". Dalam Yohanes 1:1 dalam Alkitab anda "The New World Translation", Kristus adalah tuhan, tetapi bukan Tuhan. Dengan kata lain, anda mengajarkan Yesus dari dulu, sekarang, sampai selama-lamanya "ada di bawah Yehovah" dan "Kristus dan Tuhan tidak setara". (The Watchtower, 15 April 1957).
Apakah Alkitab mendukung pernyataan ini, ataukah mengajarkan Kristuslah Tuhan? Ini merupakan pertanyaan yang penting.
Saya akan mengangkat beberapa hal berikut untuk direnungkan dalam saat teduh dan doa:
1. Ayat-ayat Alkitab mendukung keTuhanan Kristus.
Dalam Matius 1:23 Kristus disebut Imanuel, Tuhan beserta kita. Waktu Tomas menyentuh luka Kristus yang bangkit, dia berkata: "Ya Tuhanku dan Mahapenciptaku!" (Yoh. 20:28). Tidak ada dasar yang mendukung pernyataan Saksi Yehovah bahwa saat itu Tomas menunjuk Yesus waktu berkata "Tuhanku" tetapi memaksudkan Bapa Sorgawi waktu berkata "Mahapenciptaku". Sesungguhnya Tomas memanggil Kristus sebagai Tuhan dan Mahapenciptanya sekaligus, dan Kristus tidak mengoreksi dia.
Kolose 2:9 jelas-jelas memastikan bahwa keTuhanan Kristus dengan pernyataan bahwa di dalam Dia "semua kepenuhan dan kualitas Tuhan ada pada diriNya". (NWT)
KRISTUSLAH TUHAN
Stefanus menyebut Yesus "Tuhan" (Kis. 7:59-60), dan kita mengaku Yesuslah Tuhan (Roma 10:9, 1Kor. 12:3), di sini Tuhan adalah Kurios (sebutan Yehovah dalam Perjanjian Lama versi bahasa Yunani). Apa ini bukan bukti bahwa Kristus Tuhan (Kurios) adalah Yehovah Tuhan?
2. Beberapa ayat menunjukkan bahwa Kristus dalam Perjanjian Baru adalah Yehovah dalam Perjanjian Lama. Contoh: Yesaya menulis tentang Yehovah (Yes. 6:1-10), dan Yohanes (Yoh. 12:31-41) menulis bahwa Yesaya melihat kemuliaan Yesus dan berbicara tentang Yesus.
Dalam Kel. 34:14 jelas bahwa kita harus menyembah Yehovah saja. Tapi dalam Ibr. 1:6 malaikat-malaikat menyembah Kristus. Dalam Yesaya 44:6 Yehovah disebut yang awal dan yang akhir tetapi Why. 22:13 menyatakan Kristus adalah yang awal dan yang akhir. Karena tak mungkin ada dua pribadi yang sekaligus yang awal dan akhir, maka bukankah jelas bahwa Yesus dan Yehovah keduanya adalah Tuhan? Ini menunjukkan "Yehovah" dipakai untuk menunjuk Bapa dan Anak. Walau keduanya memiliki peranan berbeda tetapi disebut Yehovah karena keduanya memiliki kualitas keTuhanan.
Maka sesungguhnya Saksi Yehovah harus sekaligus mempersaksikan (Yesus) Kristus karena keduanya adalah Pribadi yang satu. Memecah belah Satu Pribadi ini adalah kekejian pekerjaan Iblis.
3. Karakter Kristus menunjukkan bahwa Ia adalah Tuhan. Yesus Kristus mengetahui segala hal (Yoh. 1:48, 2:25, 6:64, 16:30, 21:17). Ia abadi (Mikha 5:1-2), penuh kuasa (Mat. 28:18, Ibr. 1:3), tak berdosa (Yoh. 8:46) dan kekal/tak berubah (Ibr 13:8). Karena hanya Tuhan yang memiliki kualitas ini, maka tak dapat tidak: Kristus adalah Tuhan.
4. Pekerjaan Kristus menunjukkan Ia adalah Tuhan. Yesus Kristus memiliki kuasa mengampuni dosa (Mrk. 2:5-7, Efesus 1:7), berkuasa atas alam (Mat. 8:26), memberi hidup abadi (Yoh. 5:22, 27). Karena hanya Tuhan yang dapat melakukan perkara-perkara tersebut, bukankah ini berarti Kristus adalah Tuhan ?
5. Yesus menerima penyembahan. Kristus disembah malaikat (Ibr. 1:6) dan manusia (Mat.14:33), dan hanya Tuhan yang layak disembah (Kel. 34:14). Kristus sendiri menyatakan sembah hanya layak bagi Tuhan (Mat 4:10), dan Ia menerima sembah. Kalau keberadaan awal Kristus adalah malaikat Michael, bagaimana mungkin ia menerima sembahan, karena malaikat tidak berani menerima penyembahan (Wah. 19:10, 22:8-9)? Jika Kristus bukan Tuhan, maka penyembahan kepadaNya akan menjadi penyembahan berhala.
Bagaimana dengan Yoh. 1:1? Anda mengatakan Kristus, Firman adalah tuhan (t-kecil) berdasarkan New World Translation milik Saksi Yehovah di Yoh. 1:1.
Yoh. 1:1 menyatakan Firman (Kristus) bersama-sama dengan Tuhan, dan di Ulangan 32:39 Yehovah menyatakan "Tidak ada Mahapencipta selain Aku." Jika Kristus bukan Tuhan tetapi tuhan (t-kecil), maka Ulangan 32:39 bertentangan.
YESAYA DAN KOLOSE
Seyogyanya anda tahu bahwa Yesaya 9:6 (yang bernubuat tentang Yesus) menyebut Kristus "Mahapencipta yang perkasa". Seperti pengikut Saksi Yehovah yang lain, anda memiliki jawaban ayat ini, dengan mengatakan Yesus "mahapencipta yang perkasa", tetapi tidak yang Terperkasa dan Yehovah adalah Mahapencipta yang Terperkasa, bukan sekedar perkasa.
Tetapi Yeremia 32:18 menunjukkan Yehovah satu-satunya yang perkasa. Maka karena Kristus adalah Mahapencipta yang perkasa (Yes. 9:6) dan Yehovah adalah Mahapencipta yang perkasa (Yes 32:18), keduanya adalah Tuhan. Keduanya memiliki sifat keTuhanan. Semestinya Yes 9:6 dan Yes 32:18 menunjuk kepada TUHAN yang satu!
Bagaimana dengan Kolose 1:15-17? Saksi Yehovah menunjuk ayat ini dalam pengajaran bahwa Kristus diciptakan Yehovah (Let God Be True), hal. 35. Ini berdasarkan "yang sulung, yang lebih utama dari segala yang diciptakan. Jika ayat ini menunjukkan Yesus sebagai ciptaan Yehovah, "ciptaan pertama" adalah kata yang seharusnya dipakai, bukan "yang sulung". Dalam bahasa Yunani, "ciptaan pertama" adalah protokistos, "yang sulung" adalah prototokos.
Kol.1:15 tidak menyebut protokistos melainkan prototokos. Prototokos berarti ahli waris, milik utama, yang sulung. Ayat ini menunjukkan Kristus berada di posisi utama dari semua ciptaan, Pemimpin sama seperti Tuhan.
Buku NWT anda menambahkan bahwa kata "segala sesuatu" dipergunakan 4 kali (Kol 1:15-17) menunjukkan Kristus menciptakan "segala sesuatu" kecuali diriNya sendiri. Sebenarnya tidak ada dasar menambahkan kata "segala sesuatu". Kata ini tidak ada dalam naskah Yunani. Penerjemah NWT menuliskan dengan tanda kurung. Jelas ini untuk menunjukkan yang sulung berarti ciptaan pertama; maka tidak benar menambah kata "segala sesuatu". Tidak ada ayat dalam Alkitab yang menyatakan Kristus adalah ciptaan Yehovah!
Ada yang menanyakan Why. 3:14. NWT keliru dalam menerjemahkannya: "awal dari penciptaan Tuhan" seharusnya "pangkal/sumber dari ciptaan Tuhan". Kata Yunani untuk sumber adalah arché. Ini sejalan dengan Kol. 1:6 dan Yoh 1:3, yaitu bahwa semua diciptakan oleh Yesus Kristus. Karena semua diciptakan oleh Yesus (Yoh. 1:1) dan semua diciptakan oleh Yehovah (Ibr. 3:4), kedua pribadi yang memiliki kemampuan untuk mencipta adalah Tuhan. Lagi-lagi Yoh. 1:1 dan Ibr. 3:4 menunjuk kepada Tuhan yang satu.
FILIPI DAN YOHANES
Bagaimana dengan Filipi 2:6? NWT menyatakan Kristus tidak sejajar dengan Tuhan dan tidak ingin menjadi sejajar: "Walaupun ia ada dalam rupa Tuhan, tidak mempertimbangkan untuk merampas status yang sejajar dengan Tuhan".
Ini terjemahan yang lemah dari bahasa Yunani. Terjemahan yang lebih baik di New Testament in Modern English (Phillips): "Dia yang selalu bersifat Tuhan, tidak mempertahankan hak istimewaNya yang sejajar dengan Tuhan". Terjemahan New American Standard Bible: "Dia, yang ada dalam rupa Mahapencipta tidak menganggap kesetaraan dengan Mahapencipta itu sebagai milik yang yang harus dipertahankan." Living Bible: "Dia, walaupun Tuhan, tidak menuntut dan mempertahankan hakNya sebagai Tuhan". New International Version: "Dia, yang bersifat Tuhan, tidak menganggap kesetaraanNya dengan Tuhan sebagai sesuatu yang harus dipertahankan."
Harus diingat bahwa Flp. 2:5-8 membahas inkarnasi Kristus, tindakannya meninggalkan kemuliaan SorgawiNya dan datang ke dunia. Dengan menyatakan Ia tidak mempertahankan hak istimewaNya sebagai Tuhan, ayat 6 menyatakan kesediaannya datang ke dunia. Jangan lupa pernyataan pertama "Dia dalam rupa Tuhan". Dalam bahasa Yunani, rupa adalah karakter yang penting. Maka karena Kristus serupa dengan Tuhan, memiliki sifat keTuhanan, keliru jika mengatakan Dia tidak ingin sejajar dengan Tuhan. Dia adalah Tuhan. Pandangan bahwa ia harus berusaha sejajar dengan Tuhan berbeda dengan fakta Ia serupa dengan Tuhan.
Bagaimana dengan Yohanes 10:30? Saya kira, Saksi Yehovah percaya ayat "Aku dan Bapa adalah satu", yang berarti Kristus satu dengan Bapa dalam tujuan, bukan dalam sifat dan inti. Tetapi jika itu pernyataan Kristus, mengapa orang Yahudi terangsang mau merajam Dia dengan batu? Pada awalnya orang Yahudi menganggap tujuan Yesus sama dengan Tujuan Tuhan, setelah Yesus mengucapkan "Aku dan Bapa adalah satu", segera mereka ingin merajam Dia (ayat 33) karena penghujatan; sebab Yesus mengatakan diriNya Tuhan. NWT menggunakan "tuhan" tapi kata theos adalah kata kerja, dan tanpa artikel menunjukkan keberadaan Ilahi. Yoh 5:18 menyatakan Yesus menyebut Tuhan BapaNya, diartikan orang Yahudi bahwa Ia menyamakan diriNya dengan Tuhan.
MENGAPA KRISTUS DATANG?
Di atas saya telah banyak membahas keTuhanan Kristus karena hal itulah salah satu inti pengajaran Alkitab. Tuhan sendiri datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia. Alkitab mengajar kita untuk berbalik pada Kristus sebagai TUHAN agar kita diselamatkan.
Pengampunan diperoleh dari:
1. mengaku diri sebagai orang berdosa dan memerlukan anugerah Tuhan (Roma 3:10,23; Yeremia 17:9, Pengkotbah 7:20, Efesus 2:1-2, 1 Yohanes 1:8),
2. sadar bahwa Yesus Kristus datang ke dunia dengan tujuan jelas: mati sebagai ganti dirimu (Yesaya 53:6, 1 Petrus 2:24, 3:18), Ia menanggung hukuman dosa kita, dan
3. menerima Kristus dalam hatimu sebagai Juruselamat pribadimu (Kis. 16:30-31, 4:12, Yoh 1:12, 3:16, 5:24, 6:47, Roma 10:13).
Kristus datang lebih dari sekedar menebus dosa Adam dan mengembalikan hidup manusia lebih sempurna dengan hak-hak dan masa depan keduniaan (Let God Be True; buku Saksi Yehovah). Ia datang untuk mengampuni dosa (Efesus 1:7), memberi hidup kekal (Yoh. 10:28, 17:2), membenarkan kita (menyatakan kita benar) dengan kasih karuniaNya (Roma 3:24), mati untuk dosa-dosa kita (1 Ptr 2:24, 3:18, Roma 2:6-8), mendamaikan kita dengan diriNya (menghapus permusuhan antara Tuhan dengan manusia; Roma 5:10), membebaskan (menebus) kita dari hukuman dan kuasa dosa (Gal. 4:4-5, Efesus 1:7) dan menjadikan kita anak-anak Tuhan (Yoh. 1:12).
Pengampunan dosa tidak datang secara lulus dari ujian dimana adam telah gagal mempertahankan sifat baik (Watchtower dari Saksi Yehovah 15 Agustus 1956). Dengan cara itu, tidak ada orang yang benar di hadapanNya. (Roma 3:20, NWT).
Lalu bagaimana orang berdosa tampil benar di hadapan Tuhan? Alkitab mengatakan: "ini adalah cuma-cuma bahwa mereka dibenarkan oleh belas kasihNya malalui penebusan Kristus Yesus. Tuhan mengutus Ia sebagai Juruselamat, perdamaian yang dapat diraih dengan iman dalam darahNya" (Roma 3:24-25, NWT). Berdasarkan penebusan Kristus, kita diampuni dan dibenarkan dalam Kristus. "Melalui Dia (Kristus) kita dibebaskan lewat penebusan oleh darahNya, ya, dosa-dosa kita diampuni, berdasarkan belas kasihanNya yang tak terbatas" (Efesus 1:7, NWT).
Anda dapat diampuni dan dibenarkan secara secara sempurna dihadapan Tuhan dengan menerima penebusan Kristus atas dirimu, dengan menerimaNya sebagai Juruselamat pribadimu. Walah engkau pendosa yang telah kehilangan kemuliaan Tuhan (Roma 3:23), dosa anda dihapuskan dan anda dibenarkan dalam Kristus dengan menaruh iman padaNya. Jutaan orang yang telah melakukan ini merasakan perubahan yang ajaib dalam hati dan hidup mereka, seperti janji Kristus. Apakah anda mau berbalik pada Yesus, mohon pengampunanNya dan menjadi Juruselamat anda? Lakukanlah dengan doa sederhana berikut:
Tuhan Yesus Kristus Juruselamatku,
Saya mau diselamatkan oleh karya Tuhan di kayu salib. Saya mengaku orang berdosa, ya Tuhan Yesus; ampunilah diriku ini. Darah Yesus yang tercurah di Golgota kiranya menyucikan diriku dari setiap dosa dan kecemaran roh-roh najis. Saya mohon Roh KudusMu menuntun saya ke dalam seluruh kebenaran Tuhan (Yoh. 16:9) sambil menyingkirkan roh-roh penyesat serta pengajaran yang menyimpang dari kebenaran Yesus.
Enyah pulalah kiranya roh-roh najis perangsang dosa dari diriku, enyah oleh kuasa nama Yesus Kristus.
Masuklah Engkau, ya Tuhan Yesus ke dalam hatiku, beri saya hati yang baru seperti hatinya Yesus, agar saya menyukai hal-hal yang Yesus sukai, dan hatiku menolak perkara-perkara yang Yesus tidak suka. Masuklah ya Yesus Kristus ke dalam hatiku, karena Engkaulah Tuhan dan Juruselamatku, sekarang sampai selamanya. Amin.
***
Catatan:
"The New World Translation Bible" adalah Alkitab pegangan para Saksi Yehovah. Ayat-ayat di dalam terjemahan ini dibuat untuk mendukung argumen para Saksi Yehovah. Hal yang tragis ini (pemerosotan kualitas keTuhanan Yesus) dijumpai pula dalam "Alkitab Dalam Bahasa Indonesia Sehari-hari". Waspadalah!
----------------------------------------------------------------------------------------
Catatan dari Webadmin:
Untuk konsistensi, maka saya mengganti nama sembahan asing "Allah" dengan istilah yang lebih Indonesiawi yaitu: "Mahapencipta".