Minggu, 06 November 2011

PENJELASAN SINGKAT TENTANG ROH KUDUS

oleh: Wahyu Eko Cahyono
1. Yohanes 14:6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
2. Yohanes 14:26 tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
Yohanes 15:26 Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku
3. 1Korintus 6:19 Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, -- dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri

Roh Kudus
Roh Kudus adalah Pribadi ketiga di dalam Allah Tritunggal. Alkitab juga menyebutNya sebagai Roh Kristus (Roma 8:9; 1 Petrus 1:11), Roh Kekudusan (Roma 1:4) dan Roh Allah kita (1 Korintus 6:11), Roh Kebenaran (Yohanes 16:13). Pengakuan Iman Nicea memberi kesaksian bahwa Roh Kudus adalah Tuhan dan Sumber Kehidupan, yang keluar dari Allah Bapa dan Allah Anak dan bersama-sama dengan Allah Bapa dan Anak disembah dan dimuliakan.

A. Roh Kudus sebagai Pribadi
Roh Kudus bukanlah sekedar kekuatan yang aktif dari Allah, namun salah satu Pribadi Allah Tritunggal. Penyangkalan terhadap kepribadianNya ini telah terjadi di sepanjang sejarah gereja. Pertama-tama oleh kaum Monarchian, Arian, Socinian dan sekarang oleh kelompok Unitarian, Liberal, Saksi Yehuwah dan beberapa teolog neo Ortodoks.
Alkitab menggunakan kata ganti orang ketiga tunggal pria, He atau Ia saat menunjuk pada Spirit atau Roh (Yohanes 16:13-14, 15:26, 16:7,8). Roh Kudus memiliki kecerdasan (1 Korintus 2:10-11), memiliki perasaan (Efesus 4:30) dan kehendak (1 Korintus 12:11). Roh Kudus juga mampu mengajarkan segala sesuatu (Yohanes 14:26), memerintahkan sesuatu (Kisah Rasul 13:4, 8:29), bersaksi tentang Kristus (Yohanes 15:26; 2 Petrus 1:21), dapat dihujat (Matius 12:31), melakukan mukjizat(Kisah Rasul 8:39), berdoa syafa’at (Roma 8:26) dan lain sebagainya. Setiap bukti Alkitabiah tersebut membawa pada kesimpulan bahwa Roh Kudus meskipun dalam keberadaanNya adalah roh, sesungguhnya adalah Pribadi yang sama seperti Bapa, atau Anak, atau kita.
B. Roh Kudus adalah Allah
Roh Kudus bukan saja suatu Pribadi, tetapi Dia adalah Pribadi yang
unik, sebab Dia adalah Allah. Bukti kepribadianNya tidak harus menjadi bukti keAllahanNya, tetapi bukti keAllahanNya merupakan bukti kepribadianNya. Jika Allah adalah Pribadi, dan jika Roh Kudus adalah Allah, maka Dia adalah Pribadi juga.
 SebutanNya membuktikan bahwa Dia adalah Allah
Enam belas kali Dia disebutkan dengan nama dua Pribadi lainnya dari Trinitas (KPR 16:7 “Roh Yesus” dan 1 Kor. 6:11 “Roh Allah kita”). Selanjutnya janji Tuhan Yesus untuk mengirim “seorang Penolong yang lain” (Yoh. 14:16) menggunakan kata “seorang yang lain” yang berarti seorang yang lain dari oknum Trinitas.
 Sifat-sifatNya menyatakan Sifat-sifat Allah
Roh Kudus memiliki sifat yang hanya dimiliki Allah seperti Mahatahu(Yes.40:13; 1 Kor. 2:12), Mahahadir (Mzm.139:7), dan Mahakuasa berdasarkan pekerjaanNya dalam penciptaan (Ayub 33:4; Mzm. 104:30).
 Tindakan-tindakanNya hanya dapat dilakukan oleh Allah
Menjadi penyebab kelahiran perawan Maria (Luk.1:35), menjadi pemberi ilham pada penulis Kitab Suci (2 Petrus 1:21), terlibat dalam penciptaan dunia (Kej. 1:2)
 PersatuanNya dengan Pribadi-pribadi Lainnya dalam keallahan membuktikan bahwa Dia adalah Allah
Menghujat dan berdusta kepada Roh Kudus adalah sama dengan melakukan hal tersebut kepada Allah (Mat.21:31-32; KPR 5:3-4). Roh Kudus selalu disejajarkan kedudukanNya dengan Bapa dan Anak (Mat. 28:19, 2 Kor. 13:14). Di dalam Injil Matius tersebut, penggunaan kata “nama” dalam bentuk tunggal memperkuat bukti tersebut.
C. Karya Roh Kudus
Kita akan membagi karya Roh Kudus menurut Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Dalam PL dapat dilihat lima segi pekerjaan Roh.
- Pekerjaan Roh dalam penciptaan, seperti kesaksian Kejadian 1:2 tentang Roh yang melayang-layang di atas permukaan air, membentuk manusia (Kej. 2:7) dan mencerahkan langit (Ayub 26:13)
- Pekerjaan Roh dalam melengkapi manusia dalam pelayanan, Roh datang kepada orang yang dipilih Allah untuk tugas tertentu dan menganugerahkan kecakapan untuk mengemban tugas itu, mis. Keahlian (Kel. 31:3), kepemimpinan (Hak 3:10), Kekuatan badani (Hak.14:6). Hal ini dibuatnya tanpa harus mengubah moral orang tersebut
- Pekerjaan Roh dalam mengilhami para nabi
- Pekerjaan Roh Kudus dalam menghasilkan kehidupan bermoral
- Pekerjaan Roh menubuatkan Mesias
Perjanjian Baru penuh rujukan tentang Roh (Pneuma). Ia disebut dalam tiap kitab kecuali 2 dan 3 Yohanes. Dalam Injil sinoptik banyak acuan kepada Roh berkaitan dengan peristiwa akbar dalam hidup Yesus. Roh berperan serta dalam peristiwa sebelum kelahiran Kristus (Luk.1:15,35,41), pada kelahiran dan peristiwa lainy yang segera menyusul (Luk.2:25-27), baptisan (Mat. 3:13-17), pencobaan (Mat.4:1-11), permulaan pelayanan (Luk.4:14), ucapan pengantar pada awal pelayanan Yesus (Luk.4:18), pemberian kuasa dan pembaptisan dalam nama Tritunggal Allah (Mat.28:19).
Pengajaran tentang Roh Kudus juga rinci disampaikan melalui surat rasuli yang berbicara tentang pengalaman jemaat yang dipenuhi oleh Roh. dalam 1 Tesalonika 5:19-20, Paulus mengingatkan jemaat tentang pentingnya karunia Roh, akan tetapi kemudian dalam surat Roma, Korintus dan Galatia, ia mengingatkan mereka untuk tidak menyalahgunakan karunia Roh sehingga merusak keharmonisan gereja. Penekanan lebih terletak pada buah moral spontan yang terpancar nyata dalam hidup atau perilaku orang percaya karena Roh, ketimbang “karunia” Roh. Karunia itu dinilai berdasarkan bobot buah-buah Roh itu (Galatia 5:22-23). Surat Paulus ketika di penjara (Filipi, Efesus, Kolose, dan surat-surat penggembalaan) menekankan secara bersama-sama pekerjaan Roh Kudus yang menciptakan dan memelihara kesatuan gereja (Ef. 4:3-4).
D. Karunia-karunia Rohani
Setiap orang percaya pasti memiliki satu atau lebih karunia (kharismata) seperti kata 1 Petrus 4:10, namun tak seorangpun yang memiliki seluruh karunia tersebut, karena itu kita saling menopang dan memperlengkapi sebagai sesama tubuh Kristus. Para teolog berusaha untuk menggolongkan karunia-karunia Roh dalam bentuk paling sederhana, yaitu karunia-karunia yang memberi kecakapan bagi pemiliknya untuk menyatakan Firman Allah dan karunia-karunia yang merupakan perlengkapan untuk pelayanan praktis.
 Karunia-karunia untuk menyatakan Firman Allah
- Rasul (apostolos ‘seorang yang diutus’) pada mulanya hak khusus dari ke 12 murid Yesus (Mat.10:2;Luk.6:13) tapi kemudian dipakai juga oleh Paulus (Roma1:1,1 Kor.9:1). Sebutan ini juga diberikan pada Barnabas(Kis.14:4,14), Andronikus dan Yunias(Rm.16:7), Apolos(1 Kor.4:6,9), Silwanus dan Timotius (1 Tes.1:1; 2:6) dan Yakobus adik Yesus (1 Kor. 15:7; Gal.1:19). Tugas rasul adalah mengabarkan Injil pada dunia yang tidak percaya (Gal.2:7-9).
- Bernubuat (profêteia, Rm.12:6; 1 Kor.12:10, 28-29). Pesannya bersifat membangun, menasihati dan menghibur (1 Kor. 14:3)
- Membedakan bermacam-macam roh (diakriseis pneumatȏn) 1 Kor.12:10
- Mengajar (didaskalia, Rm.12:7; 1 Kor. 12:28). Para guru bertugas menguraikan dan mengenakan ajaran Kristus yang sudah ditetapkan. “berkata-kata dengan pengetahuan (logos gnȏseȏs, 1 Kor.12:8), mencakup penyelidikan dan penilaian intelektual, juga berhubungan dengan karunia mengajar
- Berkata-kata dengan bahasa roh (genê glȏssȏn,1 Kor.12:10,28) dan menafsirkan bahasa roh (hermênêia glȏssȏn,1 Kor.12:10,30)


 Karunia pelayanan praktis
- Karunia kekuasaan, yang dibagi menjadi 1) Iman (1 Kor.12:9). 2)Karunia menyembuhkan, 1 Kor.12:9,28,30. 3) mengerjakan mujizat (1 Kor.12:10, 28)
- Karunia seperasaan, dibagi menjadi 1) pelayanan (antilêpseis) 1 Kor.12:28 yaitu golongan kuat menolong golongan yang lemah. 2)pemberi sedekah yang murah hati (ho metadidous, Rm. 12:8) dan 3) seorang yang menunjukkan kemurahan (ho eleȏn, Rm. 12:8). 4) jabatan pelayanan (diakonia, Rm. 12:7)
- Karunia mengelola, 1) kepemimpinan (kubernêseis, 1 Kor.12:28) ialah karunia memimpin yg dimiliki para tua-tua yg memimpin atau memerintah (1 Tim.5:17). 2) siapa yang memberi pimpinan (ho proistamenos, Rm.12:8).
-
E. Karunia Bahasa Roh
Berbicara dalam bahasa roh (glȏssolalia) ialah suatu karunia Roh yang disebut dalam Mrk. 16:17; KPR. 10:44-46; 19:6, lalu dibicarakan dalam KPR. 2:1-13 dan 1 Kor.12-14. Berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru (glȏssais kainais) adalah tanda yang akan menyertai iman kepada Yesus Kristus (Mrk.16:17). Tanda itu menyertai pencurahan Roh Kudus kepada orang-orang non Yahudi pertama yang bertobat (KPR.10:44-46); 11:15) dan kelompok murid yang terasing di Efesus, yang mungkin tidak menyadari adanya pentakosta berbicara dalam bahasa roh dan bernubuat, tatkala Roh Kudus turun ke atas mereka (KPR.19:6). Agaknya bahasa roh menjadi bukti yang kelihatan tentang pengulangan dari pencurahan Roh Kudus yang mula-mula pada hari Pentakosta, dan nampaknya bertujuan untuk menyungguhkan dimasukkannya golongan orang percaya baru ke dalam gereja Yahudi-Kristen yang berhati-hati itu (bnd. KPR.10:47; 11:17-18).
Glossolalia yang timbul di Korintus dalam beberapa segi berbeda dengan yang diterangkan dalam Kisah Para Rasul. Di Yerusalem, seperti yang di Kaisarea dan Efesus, seluruh kumpulan menerima Roh Kudus, sedang di Korintus tidak semua menerima karunia tersebut (1 Kor. 12:10, 30). Nampaknya, dalam KPR bahasa roh merupakan pengalaman mula-mula yang bersifat sementara dan tidak dapat ditolak, sedangkan di Korintus merupakan karunia yg terus menerus diberikan dan yang terletak di bawah kuasa si pembicara dalam bahasa roh itu (1 Kor. 14:27-28). Saat Pentakosta ‘kata-kata Roh’ itu segera dimengerti pendengar, tapi di Korintus karunia untuk menafsirkan harus ada untuk membuatnya dapat dimengerti (1 Kor.14:5,13,27). Di Korintus agaknya bahasa roh itu bukan bahasa asing, sebab untuk memahaminya tidak membutuhkan kemampuan ilmu bahasa melainkan suatu karunia khusus untuk menafsirkannya.
Penafsiran bahasa roh bertujuan untuk menyampaikan kebenaran dari Allah dan untuk membuktikan kebenaran berita Kristen, terutama kepada orang Yahudi (1. Kor.14:5). Karena jemaat Korintus menyalahgunakan karunia tersebut, maka Paulus dengan tegas membatasi pemakaiannya di muka umum(1 Kor.14:27-28) dan menekankan keunggulan nilai nubuat bagi jemaat (ay.1,5). Bahasa roh yang tidak ditafsirkan tidaklah berfaedah sebab orang yang memilikinya pun tidak mengerti apa maknanya. Oleh karena itu, lebih baik berdoa dengan menggunakan bahasa yang bisa dimengerti manusia.
Tidak dapat dipastikan apakah penjelmaan bahasa roh masa ini benar-benar menyerupai bentuk-bentuknya dalam PB, namun pengajaran yang menyatakan bahwa bahasa roh merupakan tanda yang harus dimiliki setiap orang percaya yang telah dibaptis dengan Roh Kudus adalah kurang tepat. Paulus mengatakan bahwa semua orang percaya di Korintus telah dibaptis (1 Kor. 12:13), tetapi tidak semua orang berbicara dalam bahasa roh. Lebih-lebih ajaran yang menyatakan bahwa bahasa roh bisa dipelajari dengan cara tertentu, sudah tentu bisa dipersalahkan. Sebab, sebuah karunia bukanlah sesuatu yang bisa dipelajari, melainkan datang dari Allah bagi orang yang juga dipilih oleh Allah sendiri.

1 komentar:

  1. Easy "water hack" burns 2 lbs OVERNIGHT

    Over 160,000 men and women are utilizing a easy and secret "liquids hack" to drop 1-2 lbs every night while they sleep.

    It's easy and works on everybody.

    This is how you can do it yourself:

    1) Grab a drinking glass and fill it with water half full

    2) Now learn this amazing HACK

    and be 1-2 lbs thinner the next day!

    BalasHapus