Selasa, 16 Februari 2010

PANDANGAN KRISTIANI TENTANG UANG

menerobos masa ke masa, manusia mengalami kemajuan dalam bidang bertukar informasi. Terutama yang sedang kita bahas bagaimana adanya mata uang yang digunakan sebagai alat tukar di pasar. Merajuk dari berbagai persepsi pakar ekonomi,uang menjadi dewa saat setelah beberapa wwaktu lamanya ditemukan. Disini, seseorang mulai terjebak dalam situasi yang kurang menguntungkan antara untung dan rugi. Namun lebih dalam, kita hanya terpaku pada satu perspektif penjelasan yang paling baik diterapkan pada kondisi keuangan kristiani kita. Pentingnya pendidikan teologis dalam hal keuangan dapat membantu anda lebih fokus mengartikan uang menurut pandangan yang berbeda,karena peranan pendidikan ini penting yang dapat menyatakan, juga mengilhami seseorang termotivasi secara lebih yakin menjalani kehidupan kristiani, sembari tetap menganggap uang itu tidak dapat dipisahkan dari kehidupan kita, hingga ada suatu perubahan lagi. Perhatian khusus kita tujukan pada strategi keuangan kita mmenghadapi tantangan global, dengan asumsi bahwa teologis bisa membantu memecahkan masalah finansial ini lebih teratur, jelas, memiliki motivasi yang jelas tidak kabur. Kelebiha-kelebihan yang kita bicarakan adalah sebagai hasil dari diskusi panjang menegaskan pentingnya keunggulan beberapa teori berkembang memenuhi lapangan luas kehidupan manusia terkait tentang uang. Jika terus menekankan uang ini di atas prioritas kedudukannya melebihi iman kristen, akan bisa dipastikan etika kontekstual menjebak anda dalam sesuatu yang sia-sia tanpa ada pikir panjang faktor-faktor pengambilan keputusan etis. Sangat memalukan jika sebagai anak Tuhan cara pandang kita tetap pada manusia lama yang ambil andil menjerumuskan kita dalam kerajaan kedegilan manusia mencintai uang. Suatu kenaifan bila terlalu memandang sebelah mata potensi diri kita mengatur keuangan sendiri terutama yang berhubungan dengan kedislipinan pemasukkan dan pengeluaran yang dibuat sedemikian rupa. Sehingga ada manfaat yang dirasakan langsung pelaku yang taat itu. Ini adalah satu upaya mengubah gaya hidup yang boros kepada satu harapan perubahan positif terdeklarasikan melalui cara-cara brilian menghadapi kesulitan-kesulitan keuangan kita, tetap berpegang pada teologis sampai penerapan-penerapannya. Mengerti masalah, menganalisa, menyimpulkan hingga tindakan apa yang musti dilakukan menambah pemasukkan dan menekan pengeluaran seminim-minimnya tanpa menggantikan posisi pemuasan kebutuhan yang hakiki. Disini anda dan saya diajarkan intensif berpantang boros. Tertarik melalui proses bertindak secara ekonomi dan mengatasnamakan keadilan, kebenaran, sikap bertanggungjawab ini modal yang penting menghadapi situasi terdesak sekalipun tanpa uang sekalipun. Sungguh satu apresiasi yang dilantunkan menghantarkan kepergian sikap tidak taat dan disiplin pengaturan keuangan. Tetapi penjelasan di atas cukup mewakili kita tentang kelebihan juga kekurangan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang bersifat lebih detail. Lepas dari pemahaman keuangan, sekarang anda dan saya akan lebih memperdalam teknis yang berkaitan memulihkan situasi finansial juga etika kita menggunakannya. Melampaui semua ini, semakin jelaslah bahwa sebagai umat Tuhan, ada unsur teologis yang tidak boleh dilupakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar